Salah satu keadaan yang membuat dekat seorang hamba dengan penciptanya adalah tak kala sujud. Posisi tersebut menunjukan kerendahan seorang hamba yang hanya bisa berpasrah dan berserah kepada Allas SWT.
Hanafiyah tidak menganjurkan berdoa ketika sujud, kecuali pada shalat sunah. Malikiyah dan Syafi’iyah menganjurkannya bahkan secara bebas, sedangkan Hambaliyah ada dua riwayat, bahwa sujud itu hanyalah membaca subhana rabbiyal a’la saja, ada juga yang mengatakan boleh berdoa tetapi dengan doa dan dzikir yang ma’tsur saja bukan doa buatan sendiri.
Rasulullah SAW memberikan contoh doa yang dibacanya ketika sujud, yakni sebagai berikut:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى ذَنْبِى كُلَّهُ دِقَّهُ وَجِلَّهُ وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ وَعَلاَنِيَتَهُ وَسِرَّهُ
“Ya Allah ampnilah dosa-dosaku semua, baik yang halus atau yang jelas, yang awal dan yang akhir, dan yang terang-terangan dan yang tersembunyi.” (HR. Muslim No. 1112)
Kemudian hadist tersebut dijelaskan oleh Syeikh Abdul Aziz Bin Baaz yang mengatakan bahwa terdapat tiga doa yang jangan dilupakan dalam akhir sujud, ketiga doa tersebut adalah:
Mintalah Diwafatkan Dalam Keadaan Khusnul Khotimah
اللهم إني أسألك حسن الخاتمة
Allahumma inni as’aluka husnal khotimah
Artinya: “Ya Allah aku meminta kepada-MU husnul khotimah”
Mintalah Agar Kita Diberikan Kesempatan Taubat Sebelum Wafat
اللهم ارزقني توبتا نصوحا قبل الموت
Allahummarzuqni taubatan nasuha qoblal maut
Artinya: “Ya Allah berilah aku rezeki taubat nasuha (atau sebenar-benarnya taubat) sebelum wafat”
Mintalah Agar Hati Kita Ditetapkan di Atas Agamanya
اللهم يا مقلب القلوب ثبت قلبي على دينك
Allahumma yaa muqollibal quluub tsabbit qolbi ‘ala diinika
Artinya: “Ya Allah wahai sang pembolak balik hati, tetapkanlah hatiku pada agama-MU”.
Baca Juga :
-
-
-
-
-
loading...
0 Response to "Inilah Doa di Akhir Sujud yang Dicontohkan Rosul"
Post a Comment