Menjadi Seorang Istri yang Menyenangkan Suami



Pilihan untuk tetap menjadi wanita karir atau memutuskan untuk menjadi asisten pribadi sang suami di rumah bukanlah suatu masalah yang dilematis. Keuntungan dan kekurangan dari kedua pilihan tersebut sudah mampu diuraikan oleh beberapa pakar psikolog. Namun, menjadi seorang yang bisa sepenuhnya melayani suami tanpa harus membantunya mencari nafkah secara langsung merupakan hal yang luar biasa bagi seorang istri. Mengapa demikian?

Ketika ijab qobul terjadi dan mahar perkawinan telah diberikan oleh pihak pria kepada pihak wanita, saat itu pula semua yang ada pada diri wanita telah menjadi hak si pria. Termasuk waktu dan kerelaan diri wanita untuk mengbdi pada suaminya. Dalam keadaan yang seperti itu, diharapkan wanita mampu sadar bahwa segala yang dulu dijalaninya sebelum menikah akan sangat berbeda dibanding setelah menikah. Terlebih mengenai hak dan kebebasan. Perselisihan pun sering terjadi menyertai sikap pengambilan keputusan tetap berkarya di luar rumah sebagai wanita modern, atau sepenuhnya memahami cara bekerja sebagai ibu rumah tangga. Dengan adanya kesadaran diri dari si wanita diharapkan tidak sampai ada cek-cok rumah tangga mengenai peran wanita dan pria setelah menikah. Karena telah jelas, bahwa mencari nafkah adalah tugas dan kewajiban suami, sedangkan wanita wajib untuk melayani suami.

Memang berprofesi sebagai wanita karier bisa mendatangkan  penghasilan sendiri dan itu bisa menambah pemasukan dalam rumah tangga. Akan tetapi, waktu menjamu suami di rumah juga akan berkurang mengingat kesibukan di tempat kerja si wanita juga bisa menuntut waktu lebih lama di luar rumah. Alhasil, komunikasi dalam rumah akan kurang berkualitas jika keduanya hanya bertemu saat malam dan itupun sudah dalam keadaan sama-sama lelah.

Suami tidak membutuhkan bantuan lebih dari istrinya melainkan hanya untuk melayani dan memenuhi setiap kebutuhan yang menyangkut keberlangsungan harmonisasi dalam rumah tangga. Suami sangat membutuhkan hangatnya komunikasi yang dihadirkan sang istri sepulang dia kerja, untuk sedikit menguraikan kepenatan setelah seharian mencari rezeki. Tersenyum, memakai harum-haruman yang menentramkan jiwa dan menghidangkan makanan yang lezat bagi suami adalah suatu pekerjaan mulia bagi wanita yang sudah bisa mendatangkan pahala tanpa harus bergelut dengan predikat wanita karier di luar rumah. Sebab sejatinya, rezeki yang berlebih akan didatangkan oleh Allah SWT dari ketulusan dan doa sang istri saat dia melayani segala keperluan suaminya. Oleh karena itu, hanya berprofesi menjadi ibu rumah tangga yang tempat kerjanya adalah di rumah bukanlah suatu hal yang merugikan bagi wanita setelah dia menikah.



sumber : http://www.ukhtiindonesia.com/menjadi-seorang-istri-yang-menyenangkan-suami/
loading...

0 Response to "Menjadi Seorang Istri yang Menyenangkan Suami"

Post a Comment